Sunday, August 23, 2015

Wisindo, Wisata Indonesia

Pantai Skouw Sae

Selamat datang di situs Wisindo. Kami senantiasa memberikan informasi wisata di Indonesia sampai dengan kota sekecil apa pun. Bagi kami semua tempat di Indonesia adalah Indah dan dapat dijual sebagai tujuan pariwisata. Apakah seluruh wilayah Indonesia adalah surganya pariwisata? Tergantung bagaimana kita melihatnya. Website ini mengajak anda untuk mengekplorasi seluruh wilayah Indonesia. Kami memandang Nusantara sebagai halaman luas yang dimana saja dapat ditanami “pohon pariwisata” yang nantinya akan berbuah memberikan kemakmuran bagi rakyatnya. Maka dari itu kami terbuka jika ada pemerintah daerah yang ingin mempromosikan pariwisata di daerahnya di website ini.

Selain itu situs kami juga melakukan pendidikan pariwisata bagi siapa saja yang ingin tahu apa itu pariwisata. Maka dari itu banyak tulisan pariwisata yang mudah dimengerti oleh semua orang. Kami selalu berusaha menyederhanakan segala hal yang rumit dan sulit untuk dimengerti. Teori-teori pariwisata yang hanya dimengerti oleh dunia kampus diubah menjadi sederhana dan enak dibaca.

Jangan lupa, situs ini mengungkap secara lebih luas tentang perencanaan pariwisata. Bagi kami masalah pariwisata bukan hanya bagaimana mempromosikannya sehingga laku dijual, tetapi juga bagaimana mempersiapkannya. Suatu perencanaan pariwisata merupakan multidisiplin. Untuk itu kami bekerjasama dengan perguruan tinggi terkemuka untuk menjelaskan hal ini.

Kami juga menyajikan tulisan-tulisan ringan, enak dibaca dan memberi pendidikan pariwisata. Cita-cita kami adalah semua orang Indonesia sadar wisata. Dengan demikian akan mudah menatanya dan mempromosikan pariwisata. Kekuatan pariwisata sebenarnya terletak pada kesadaran masyarakatnya untuk menjadi masyarakat yang “menjual” pariwisata.

Selamat Datang di Wisindo!

Selamat Datang di Klikbatavia



Selamat datang di Klik Batavia! Tempat berbincang dan berdiskusi tentang Batavia, kota lama Jakarta. Sebagai admin, saya mengharapkan anda merasa kembali kemasa lampau. Memang Batavia sendiri banyak diceritakan orang Jakarta tetapi belum ada situs yang menfokuskan diri pada perbicangan dan diskusi tentang Batavia.

Walaupun Batavia hanya bagian yang sangat kecil dari Indonesia, karena  merupakan kota tua ibukota Negara dia adalah cermin pembangunan kota lama di seluruh Indonesia. Sejarah kota yang panjang mulai jaman VOC yang konon dibangun sebagai tiruan Kota Amsterdam, sampai jamannya Pak Ahok sebagai gubernur, kota tua Jakarta selalu menunjukkan dinamika yang tidak pernah layu.

Klik Batavia akan sangat diperlukan semua orang baik yang cinta kota lama atau yang tidak memiliki perhatian sama sekali. Bagi pecinta kota lama tentu situs ini adalah rumah untuk mengekpresikan diri, membedah memori kolektif yang selama ini terpendam. Bagi mereka yang belum memiliki perhatian tentang kota lama, harus dibuat tertarik. Mengapa? Kota Lama Jakarta – Batavia adalah identitas Jakarta di jaman internet. Jangan hanya melihat di koran atau televisi tentang indahnya kota lama Amsterdam, tetapi kita harus bisa membangkitkan kecintaan terhadap kota lama Jakarta - Batavia

Bagi orang muda, kota tua adalah wahana untuk belajar baik dari sudut seni, arsitektur, kesehatan kota, bahkan ekonomi kota. Bagi para peneliti baik dibidang-bidang yang disebutkan tadi ataupun bidang-bidang yang lain, adalah obyek penelitian yang sangat menarik. Untuk orang awam, kota tua merupakan pusat kenangan masa lampau. Kota lama adalah ruang yang menyegarkan dari kejenuhan kota modern yang penuh dengan gedung tinggi tetapi sekaligus macet dan kumuh, seperti halnya kota-kota di Negara yang sedang berkembang.

Segalanya tentang Batavia! Tuangkan apa saja yang menjadi pemikiran anda tentang kota tua Jakarta, baik lewat tulisan di Blog, komentar, berpartisipasi dalam forum diskusi. Bahkan, membaca artikel di menu Klik Batavia saja, sudah merupakan partisipasi penting dalam keterikatan dengan kota lama.

Ayo berpetualang di Batavia yang penuh misteri!

Friday, February 6, 2015

Sasaran



  1. Melakukan identifikasi titik-titik strategis untuk membangun kota-kota baru yang tidak tergantung pada aliran sungai dan strategis untuk menerima pelimpahan kegiatan perindustrian di pantai utara yang sudah tidak tertampung karena kepadatan penduduknya.
  2. Melakukan identifikasi jalur penghubung titik strategis di sepanjang daerah pantai yang dapat menjadi masukan pada rencana detail tata ruang pantai kabupaten Kapuas secara realistis dalam konteks nasional maupun internasional.
  3. Merumuskan strategi pengembangan kawasan pantai KAPET DAS KAKAB dalam kaitannya dengan strategi pembangunan jangka panjang propinsi Kalimantan Tengah.
  4. Mengidentifikasi hambatan-hambatan yang mungkin timbul pada pengembangan kawasan pantai dan memprediksi jangka waktu pertumbuhan yang terjadi secara organis.
  5. Mengidentifikasi arahan pemanfaatan potensi sumber daya alam baik kelautan dan hutan di kawasan ini yang mampu di pakai sebagai batu loncatan untuk membangun kota yang merupakan sentral pelayanan perdagangan dan jasa yang nantinya tidak bergantung lagi pada sumber daya alam.

Tujuan

Tujuan pengembangan daerah Pantai KAPET DAS KAKAB ini adalah:
  1. Meningkatkan peran KAPET DAS KAKAB dalam pertumbuhan ekonomi nasional dengan memberdayakan  posisinya  yang  strategis  di Laut jawa dan antara ALKI (Aliran Laut Kepulauan Indonesia) 1 dan ALKI 2. Dengan posisi seperti ini di pantai KAPET DAS KAKAB diharapkan tumbuh pusat kegiatan perdagangan yang menjaring alur transportasi di ALKI 1, ALKI 2, dan Laut Jawa.
  2. Selain itu, pengembangan pantai Kalimantan tengah ini juga dimaksudkan untuk  meningkatkan peran kota-kota di propinsi dalam era perdagangan bebas AFTA di ASEAN yang dimulai pada 1 Januari 2002. Dengan tumbuhnya daerah pantai, maka diharapkan akan terjadi efek pertumbuhan ke kota-kota pedalaman selaras dengan pertumbuhan ekonomi wilayah. Kota besar di pantai diharapkan menjadi pintu gerbang arus barang dari dan ke KAPET DAS KAKAB, sedang pertumbuhan di kota-kota pedalaman diharapkan menjadi pintu gerbang ke kabupatennya.
  3. Berbeda dengan kawasan KAPET Manado-Bitung yang dimaksudkan untuk mengoptimalkan pelayanan perdagangan di kawasan asia Tenggara terutama ke wilayah utara katulistiwa, Pengembangan daerah pantai KAPET DAS KAKAB ini sangat strategis untuk menjadi tempat pelayanan perdagangan dengan daerah-daerah di selatan katulistiwa dan jangkauan pelayanan di dalam  wilayah Indonesia. Kerana itu sangat beralasan menjadi alternatif kawasan industri baru dari daerah pantai utara jawa yang semakin padat penduduk dan sulit untuk dikembangkan menjadi pusat-pusat sentra perdagangan antar benua.
  4. Menentukan tingkat prioritas pembangunan kawasan pantai di KAPET DAS KAKAB yang menjadi perintis bagi pengembangan pantai selatan propinsi Kalimantan Tengah, serta kawasan pantai propinsi-propinsi Kalimantan. Pengembangan ini terkait dengan kenyataan bahwa didalam era otonomi daerah dimana tiap daerah diharapkan mampu tumbuh cepat secara mandiri dan mampu bersinergi dengan daerah lain. Jika pengembangan kawasan diartikan sebagai membangun pusat-pusat magnet pertumbuhan yang saling berkaitan, maka strategi pengembangan pantai ini tidak dapat dilepaskan dari pembangunan jalan di sepanjang pantai dimana pada tiap-tiap pertemuan dengan alur transportasi ke pedalaman akan tumbuh permukiman baru.


KAPET DAS KAKAB

Sementara itu sebagai Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu DAS KAKAB yang memiliki garis pantai demikian panjang belum memiliki hasil-hasil kelautan yang berarti. Hasil-hasil perikanan didapat dari sungai yang hanya mampu memenuhi kebutuhan lokal tanpa ada motivasi untuk mengekspor keluar daerah. Daerah pantai selama ini menjadi daerah yang terbelakang dengan permukiman nelayan tradisional yang tertinggal dari pembangunan. 




Posisi KAPET DAS KAKAB yang menghadap langsung ke Laut Jawa dan berseberangan dengan pulau Jawa, merupakan posisi yang strategis untuk menarik pertumbuhan dari pantai Utara pulau Jawa yang semakin padat dan sangat sulit untuk dikembangkan lagi. Pelabuhan Tanjung Emas Semarang misalnya, merupakan pelabuhan samudra yang menurut rencana akan dikembangkan dan diperluas, tetapi tanah pelabuhan tadi telah dipenuhi dengan permukiman kumuh yang sangat sulit untuk digusur. Keadaan di pantai utara pulau Jawa ini merupakan peluang besar bagi pengembangan pantai KAPET DAS KAKAB yang masih memiliki banyak tanah yang bebas dari permukiman.

Pengembangan pantai ini sejalan dengan skenario pengembangan industri di DAS KAKAB yang didahului dengan pengembangan kawasan industri kecil menengah di Barimba, kemudian pengembangan kawasan industri besar di Pulang Pisau dan Kawasan Berikat di Bahaur yang terletak di dekat pantai kasawan DAS KAKAB. Dengan pengembangan pantai ini berarti infrastruktur pengembangan kawasan berikat akan tersedia sehingga diharapkan menjadi magnet pertumbuhan kota-kota besar yang merupakan pusat kegiatan perdagangan di daerah pantai. Selain itu, kota-kota besar ini diharapkan mampu mereduksi pertumbuhan didaerah pedalaman yang cenderung merusak lingkungan alam.

Pengembangan Kawasan Pantai DAS KAKAB Kalimantan Tengah

Sejak masa penjajahan Belanda kota-kota di Kalimantan Tengah tumbuh di pedalaman dengan memanfaatkan sungai sebagai prasarana transportasi. Kota-kota muka air (waterfront city) ini tumbuh dari tempat penggergajian kayu dan akumulasi hasil-hasil hutan di pinggir sungai menjadi permukiman daratan yang jauh dari sungai. Dari sejarah maupun kenyataan yang ada sekarang tidak ada kota di Kalimantan yang terletak dipinggir pantai dengan pelabuhan lautnya. Bahkan, pada waktu Palangkaraya dibangun sebagai ibukota propinsipun mengambil tempat di pinggir sungai Kahayan di pedalaman. Sehingga, selama ini Kalimantan Tengah dikenal sebagai propinsi di pedalaman dengan hutan yang sekarang menghadapi bahaya kerusakan.

 



Padahal, Kalimantan Tengah dengan KAPET DAS KAKAB memiliki daerah pantai yang terletak di laut Jawa dan banyak dilalui kapal antara benua Asia dan Australia maupun kepulauan di lautan pasifik, sangat potensial untuk pertumbuhan kota-kota pantai. Pertumbuhan Kalimantan Tengah yang selama ini terkonsentrasi pada pedalaman menjadikan daerah ini sangat tergantung pada pasang surutnya sungai dan sulit untuk dapat mengembangkan kota-kota besar sebagai pusat pelayanan regional. Pengembangan di daerah pedalaman dengan mengandalkan hasil-hasil bumi yang selama ini dilakukan juga membawa dampak negatif berupa kerusakan lingkungan. Bahkan diyakini bahwa jika eksploitasi hutan didaerah pedalaman yang tidak mengindahkan kaidah pelestarian alam ini akan mengakibatkan kerusakan lingkungan dan habisnya area hutan sepuluh tahun lagi.