Friday, February 6, 2015

Pengembangan Kawasan Pantai DAS KAKAB Kalimantan Tengah

Sejak masa penjajahan Belanda kota-kota di Kalimantan Tengah tumbuh di pedalaman dengan memanfaatkan sungai sebagai prasarana transportasi. Kota-kota muka air (waterfront city) ini tumbuh dari tempat penggergajian kayu dan akumulasi hasil-hasil hutan di pinggir sungai menjadi permukiman daratan yang jauh dari sungai. Dari sejarah maupun kenyataan yang ada sekarang tidak ada kota di Kalimantan yang terletak dipinggir pantai dengan pelabuhan lautnya. Bahkan, pada waktu Palangkaraya dibangun sebagai ibukota propinsipun mengambil tempat di pinggir sungai Kahayan di pedalaman. Sehingga, selama ini Kalimantan Tengah dikenal sebagai propinsi di pedalaman dengan hutan yang sekarang menghadapi bahaya kerusakan.

 



Padahal, Kalimantan Tengah dengan KAPET DAS KAKAB memiliki daerah pantai yang terletak di laut Jawa dan banyak dilalui kapal antara benua Asia dan Australia maupun kepulauan di lautan pasifik, sangat potensial untuk pertumbuhan kota-kota pantai. Pertumbuhan Kalimantan Tengah yang selama ini terkonsentrasi pada pedalaman menjadikan daerah ini sangat tergantung pada pasang surutnya sungai dan sulit untuk dapat mengembangkan kota-kota besar sebagai pusat pelayanan regional. Pengembangan di daerah pedalaman dengan mengandalkan hasil-hasil bumi yang selama ini dilakukan juga membawa dampak negatif berupa kerusakan lingkungan. Bahkan diyakini bahwa jika eksploitasi hutan didaerah pedalaman yang tidak mengindahkan kaidah pelestarian alam ini akan mengakibatkan kerusakan lingkungan dan habisnya area hutan sepuluh tahun lagi.

No comments:

Post a Comment