Wednesday, December 10, 2014

Penanaman Modal di Kalimantan Tengah


Peran propinsi Kalimantan Tengah sebagai pemasok hasil–hasil hutan yang besar baik di Indonesia ataupun ke negara-negara maju, dapat dilihat pada penanaman modal di sektor kehutanan. Pada 2001 Penanaman Modal asing (PMA) sektor kehutanan di Propinsi Kalimantan Tengah mencapai US$ 149,419 milliar dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di sektor kehutanan mencapai Rp 3,4 trilyun. Sedangkan penanaman modal di sektor perkebunan pada tahun yang sama terlihat menunjukkan angka yang lebih tinggi yakni dengan PMA US$ 674.112 milyar dan oleh PMDN Rp 7,7, trilyun. Walaupun tidak diketahui nilai hasil hutan dan perkebunan yang keluar dari propinsi ini, jelas nilainya tidak lebih kecil dari nilai modal yang ditanamkan.

Kondisi penanaman modal di sektor Kehutanan dan perkebunan ini demikian kontras jika kita bandingkan dengan penanaman modal di sektor perikanan yang menunjukkan angka nihil pada PMA dan PMDN hanya Rp 11,3 milliar. Rendahnya penanaman modal di sektor perikanan menunjukkan bahwa kawasan pesisir belum terkelola dengan baik walaupun menunjukkan potensi yang demikian besar.

Selain itu, propinsi ini memiliki sumber-sumber pertambangan yang strategis, baik yang sudah dieksploitasi maupun yang belum dieksploitasi. Masalahnya, mengapa selama lebih dari empat dasawarsa menjadi suatu propinsi, Kalimantan Tengah masih tertinggal dibandingkan dengan propinsi lain?




Sungai Kahayan Palangka Raya


No comments:

Post a Comment